Unik! Halabihalal Dengan Tema “Bersarung”, Kontes Fashion Show Hingga Kolaborantang Menambah Kekompakan Persaudaraan di ISBI Bandung

Unik! Halabihalal Dengan Tema “Bersarung”, Kontes Fashion Show Hingga Kolaborantang Menambah Kekompakan Persaudaraan di ISBI Bandung

ISBI Bandung- Telah menjadi rutinitas dari berbagai instansi atau lembaga untuk menggelar kegiatan Halalbihalal Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya. Tak terkecuali Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Pada kesempatan kali ini, ISBI Bandung mengusung tema halalbihalal “Bersarung” Bersilaturahmi Sambil Ngariung yang dihadiri oleh keluarga besar ISBI Bandung, mulai dari Dewan Penyantun, Pimpinan, Fakultas, Lembaga, Unit Kerja, hingga Mahasiswa yang berkumpul bersama di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung (17/4/2024).

Dalam sambutannya  Rektor ISBI Bandung, Dr.Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum mengucapkan selamat hari Raya Iedul Fitri 1445 H.

“Saya atas nama pribadi, keluarga serta pimpinan ISBI Bandung mengucapkan Selamat hari Raya Iedul Fitri 1445 H. Mohon maaf lahir dan batin, atas kesalahan dan kekhilafan baik disengaja maupun tidak disengaja. Dalam kesempatan kali ini di hari yang Fitri semoga kita semua kembali Fitrah dan meningkatkan ketaqwaan hingga termasuk golongan orang-orang Muttaqin”, Kata Retno.

Hal menarik pada acara halalbihalal kali ini, panitia menghimbau para undangan untuk mengenakan sarung yang dikreasikan sesuai kreativitas masing-masing. Para tamu undangan diminta untuk “Catwalk” di atas karpet merah di depan para juri dari Dosen Prodi Tata Rias dan Busana Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISBI Bandung Suharno, S.Sn.,M.Sn dan Mira Marlianti, S.Sn.,M.Ds di Lobby Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung.

Selain itu, panitia juga mengadakan kontes “Kolaborantang” atau Kolaborasi Rantang dimana tiap unit kerja yang ada di lingkungan ISBI Bandung diharuskan membawa rantang berisikan kuliner dari salah satu kota/kabupaten di Jawa Barat yang sudah ditentukan oleh panitia. Setelah dilakukan penilaian, maka Pindang Gunung asal Kabupaten Pangandaran yang dibawa oleh FSRD keluar menjadi Pemenang dari kontes ini.

“Tema bersarung dan gorokan rantang adalah cara kita untuk menguatkan hastag ISBI Bandung sebagai agen pemajuan kebudayaan. Bersarung “bersilaturahmi sambil ngariung” merupakan penguatan tali persaudaraan. Dengan bersilaturahmi semoga dapat menambah rizki dan menambah panjang umur”, Ucap Retno.

Rangkaian halabihalal pun terasa lengkap dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Nana Gerhana dengan ciri khasnya yang menggunakan Bahasa Sunda. Para undangan begitu khusyuk mendengarkan tausiyah tersebut. Keseruan semakin menjadi nyata ketika pembagian door prize yang berhasil dikumpulkan dari keluarga ISBI Bandung sendiri. Tak hanya itu saja, ISBI Bandung juga turut memberikan penghargaan bagi seluruh pegawai mulai dari PNS, PPNPN, Driver, Cleaning Service, hingga Satpam dengan predikat “TERBAIK”.

Kekompakan keluarga ISBI Bandung terlihat dari partisipasi saling berbagi satu sama lain dalam bentuk hadiah baik 1 (satu) bahkan 15 (lima belas) hadiah oleh individu maupun unit kerja dan pimpinan. Dengan hadiah utama adalah 2 (dua) buah mesin cuci.

“Kolaborasi gift adalah bentuk kerukunan warga ISBI Bandung untuk berpartisipasi berbagi pada seluruh keluarga besar kita tercinta dengan berkontribusi memberikan hadiah, baik satu, dua, tiga, sepuluh bahkan 15 hadiah dari individu maupun unit untuk memeriahkan acara ini”, tambah Retno.

Penghargaan diberikan kepada driver dan satpam Terbaik ISBI Bandung

Diakhir kegiatan, salah satu dari Dewan Penyantun ISBI Bandung, A Harso W Witono yang akrab dipanggil Ipong menyampaikan kepada rekan media yang didampingi oleh Rektor ISBI Bandung memiliki keinginan dan ikhtiar untuk dapat mewujudkan perluasan kampus II ISBI Bandung di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

“Dalam waktu dekat ini, kita akan melakukan pertemuan pertama dengan pemilik kampus ini yaitu pak Dirjen juga kepada Gubernur dan mungkin minggu ini akan berkirim surat mendiskusikan banyak hal, bukan hanya masalah tanah tapi juga banyak hal yang strategis”, ucap Ipong.

Sejak 2018 hingga 2023, tanah yang berlokasi di Cikamuning untuk pembangunan kampus II ISBI Bandung belum memiliki sertifikat dan saat ini maih dalam proses untuk selesai. Karena keinginan di tahun-tahun berikutnya, DED (Detail Engineering Design) masterplan harus disiapkan.

”Kalau kita punya tanah tapi tidak bersertifikat siapapun yang akan membantu pasti sulit. Makanya hal itu dulu yang harus selesai,” ucap Retno.

Salam Seni dan Budaya!


ISBI Bandung
Centre of Creativity

Facebook
YouTube
Instagram