Kata fotografi (photography) berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, φως (phos/fos) artinya cahaya dan γράφω (graph/gráfo) artinya menulis atau menggambar. Secara harfiah fotografi diartikan ‘menulis atau menggambar dengan cahaya’.

Namun pengertian ‘menulis atau menggambar dengan cahaya’ tidak berarti seperti menulis dengan pena. Fotografi adalah proses merekam pantulan cahaya dari objek pada media bidang datar.

Memotret pertunjukan indoor bukan hal mudah, karena fotografer tidak mengatur tata cahaya pertunjukan dan umumnya tidak diijinkan menggunakan cahaya tambahan (flashlight). Perlu peralatan memadai untuk memotret pertunjukan indoor. Antara lain, kamera yang memiliki ISO tinggi, lensa yang memiliki diafragma besar, bahkan terkadang memerlukan tripod kamera untuk menjaga kestabilan kamera ketika memotret. Selain itu, sebaiknya menyaksikan geladi bersih pertunjukan, agar mengatahui adegan-adegan yang menarik untuk difoto. Fotografer juga harus memiliki tujuan memotret pertunjukan. Untuk dokumentasi atau untuk karya seni? Umumnya, jika untuk dokumentasi, hasil foto harus fokus dan menggambarkan keseluruhan yang ada dalam pertunjukan. Jika untuk karya seni, fotografer bebas mengeksplorasi kamera untuk menghasilkan foto yang diinginkan. Dan hal yang penting harus diperhatikan adalah, patuhi aturan yang ditentukan oleh penyelanggara pertunjukan, agar pertunjukan tetap berlangsung dengan baik.

#Jumat_Fotografi
#ISBIBandung
#CentreofCreativityBasedonCulturalZone
#ISBIBandung
#MerdekaBelaja

Hari kamis, waktunya #Kamis_Penelitian!!
Penelitian kali ini datang dari Ai Mulyani dan Riyana Rosilawati, Prodi Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yang berujul 'Tari Puja R. Tjetje Somantri Produk Akulturasi Budaya Priyayi Sunda dan Tari Jawa'.

Penelitian ini membahas Tari Puja R.Tjetje Somantri yang merupakan hasil tari dari akulturasi budaya priyayi sunda dan tari jawa. Gerakan tari yang diciptakan R.Tjetje Somantri didasari oleh berbagai sumber gerak tari yang ia pelajari, seperti pencak silat, tari Wayang, tari Keurseus, Tari
Topeng, dan tari Jawa. Gerak-gerak tari tersebut diolah sedemikian rupa dan dipadukan dengan serasi sehingga menjadi sebuah tarian yang baru.
Tari Puja R. Tjetje somantri merupakan seni tari tradisi mengandung nilai-nilai luhur yang dapat membangun karakter atau jiwa generasi muda, sehingga mempunyai karakter yang arif bijaksana atau yang biasa disebut dengan Adiluhung. Nilai luhur adiluhung tidak sekedar masalah estetik. Lebih dari itu, nilai Adiluhung mengandung nilai-nilai filosofis, religius, edukatif, ritual, dan yang menyangkut segala aspek kehidupan manusia.

Untuk membaca lebih lanjut, penelitian ini dimuat di 'Katalog Penelitian Seni Budaya' Halaman 1 - 19.
Tandai dan bagikan pada teman yang sedang membutuhkan referensi jurnal, ya!!

Ikuti akun sosial media resmi kami :
Instagram : Isbibandung
Twitter : isbibandung
Facebook : Institut Seni Budaya Bandung - ISBI Bandung

#Kamis_penelitian
#TariPujaR.TjetjeSomantri
#ProdiTari
#FakultasSeniPertunjukan
#CentreofCreativityBasedonCulturalZone
#ISBIBandung
#KampusMerdeka
#MerdekaBelajar

Daripada gabut, mending nobar sama mimin, yuk!

#Rabu_Nobar edisi kali ini, mimin mau ajak Wargi ISBI buat nonton Penyajian Tari Rayana oleh Luki Lukmanul Hakim (15113005), Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan ISBI Bandung
Tarian ini menggambarkan rasa syukur Arayana kepada dewa atas menjadi titisan dewa Wisnu dan memangku kerajaan Dwarawati. Cek di Youtube Channel Official ISBI Bandung dan website https://doksen.isbi.ac.id untuk nonton secara lengkap.

Pemusik : Pangrawit Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISBI Bandung.

Bagi alumni yang merasa terpanggil karena postingan mimin, atau yang kenal sama Kak Luki Lukmanul Hakim boleh tag di Instagram ya, Mimin pengen di notice :D

#Rabu_Nobar
#TariRayana
#ProdiTari
#FakultasSeniPertunjukan
#ISBIBandung
#CentreofCreativityBasedonCulturalZone
#ISBIBandung
#MerdekaBelajar