Halo, pejuang Seni dan Budaya!!
Kamis Manis, waktunya #Kamis_Penelitian
Kamis ini, kita akan membahas jurnal berjudul “Kreativitas dalam Tari Kukupu Produksi Badan Kesenian Indonesia Tahun 1952”, oleh Dr. Lilis Sumiati, S.Sen., M.Sn dan Pradasta Asyari, Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertujukan, ISBI Bandung
Sebagai pembeda karya tari lain, repertoar karya tari hasil olahan BKI terlihat memiliki gaya yang cukup unik dan khas. Gaya di dalam sebuah karya seni menunjukkan kompleksitas. Salah satu karya visioner yang dimiliki oleh BKI adalah Tari Kukupu, sebagai sebuah karya yang murni memiliki kebaruan dalam gagasan, ema, dan bentuk. Tarian ini lahir pada tahun 1952 yang pertama kali disajikan oleh 8 orang penari perempuan pada malam kesenian Konferensi Dinas Kebudayaan II Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan bulan Maret di Concordia Bandung. Karakteristik yang menunjukkan sintesis, sehingga tanpa adanya korelasi dan konsistensi. Tulisan ini memaparkan tentang gaya koreografi Tjetje, estetika kostum Oemay, serta komposisi musik Kayat (Soma) yang saling berkaitan dan berkontribusi dalam menghidupkan Tari Kukupu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiganya telah berhasil menyajikan Tari Kukupu dengan sentuhan dan warna baru yang tetap mempertahankan nilai-nilai dan identitas tradisi Sunda. Karya ini menjadi bukti bahwa tradisi dan modernitas dapat saling melengkapi dalam menjaga keberlangsungan warisan budaya.
Baca penelitian selengkapnya melalui website https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/makalangan/
Salam Seni dan Budaya!
#ISBIBandung #FSPISBIBandung #ProdiSeniTari #TariKukupu #1952
#Penelitian #RadenTjetjeSomantri #TubagusOemayMartakusuma #Kayat
#CentreofCreativity #kampusmerdeka #merdekabelajar