ISBI Bandung – Teater Tertutup Taman Budaya Dago bergemuruh dengan tepuk tangan para penikmat seni pada Jumat sore (19/07/2024) saat persembahan rangkaian karya seni bertajuk “Karesmen Ki Lengser Ringkang Gumawang” selesai disajikan dengan apik oleh para seniman dan pendukung karya. Sebagai seorang akademisi sekaligus seniman yang memiliki semangat tinggi, Prof. Dr. Endang Caturwati, SST., MS. mempersembahkan pertunjukan istimewa ini. Garapan ini dimeriahkan oleh beberapa entertain ternama yakni Datam, Dewi Gita, Rita Tila. Tak hanya itu saja, begitu banyak yang terlibat pada karya seni yang satu ini seperti pendukung dari Taman Budaya Jawa Barat, UPT Kebudayaan UPI, Yayasan Pasundan, SMAN 20, Siswa Chinsyde Primary School Glasgow, SMP & SMA Pilar Cibubur, Siswa SDN Guruminda, Siswa SDN 063 Kebon Gedang, Sanjay Group, Samba Sunda, Rumah Seni Hapsari, Sanggar Tari Cantika Studio, Sanggar Seni Rengganis, Evoy Production, Nyentrik Production, Mamia Ethnic, Paduan Suara Alumni SMK 10 & Group La’ Obi Vocalista hingga Mahasiswa ISBI Bandung dan Pascasarjana ISBI Bandung. Bahkan keluarga dari Prof. Endang sendiri juga ikut berpartisipasi. Pertunjukan ini dihadiri oleh tamu VIP diantaranya Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX, dan Rektor ISBI Bandung bersama jajarannya. Pertunjukan diselenggarakan di Teater Tertutup Taman Budaya Dago yang berjalan dengan lancar dan sukses serta ramai oleh penikmat seni.
Memiliki latar belakang sebagai penari, Prof. Endang menyajikan sebuah tarian sebagai opening pada pertunjukan tersebut yang berjudul “Tari Bunga/Kembang Asih”. Tari Bunga memiliki history sebagai opening saat Pameran Bunga Sejagat pada tahun 2022. Pada sajian ini, Tari Bunga dibawakan oleh Sanggar Tari Cantika Studio. Kemudian disambung dengan lagu “Aku Anak Indonesia” yang dinyanyikan oleh Davina Ratu Anandita, cucu tercinta Prof. Endang. Lagu ini diiringi musik angklung persembahan dari SDN Guruminda dan SDN 063 Kebon Gadang. Menyajikan lagu hasil karya Prof. Endang, Penyanyi Rita Tila mengungkapkan kebahagiannya sebagai talent.
“Alhamdulillah saya sangat bahagia sekali, saya bisa berkontribusi terhadap karyanya Prof. Endang. Saya sangat mengidolakan beliau, tidak hanya dari sisi karyanya tapi dari sosoknya yang tidak melihat status sosial terhadap seniman”, ucap Rita.
Secara suka cita dengan adanya pertunjukan ini para seniman dapat bersilaturahmi, baik dengan talent, maupun tamu undangan, serta penikmat seni. Terlebih, selain sajian tari dan lagu, ada pula sajian pencak silat, paduan suara, dan puisi. Atmosfer kegembiraan telah terlihat dari sebelum pertunjukan dimulai. Bahkan kian terasa keakraban hingga selesai pertunjukaan dan bahkan saat bincang-bincang bersama. Seluruh audiens terpantau hanyut dalam pertunjukan yang disajikan pada sore hari itu. Salah satu talent bernama Angga yang ikut dalam garapan karya utama “Karesmen Ki Lengser Ringkang Gumawang” yang juga seorang mahasiswa Prof. Endang di ISBI Bandung menceritakan proses persiapan dari pertunjukan ini.
“Lamanya proses latihan kurang lebih satu tahun. Kalau dari segi karyanya lebih kepada menyambungkan tiap-tiap materi menjadi beberapa adegan, baik itu yang melibatkan anak-anak dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi”, ujar Angga.
Berkecimpung dalam dunia seni, Prof. Endang memiliki banyak sekali peran penting di berbagai momen yang membuat dirinya memilik relasi yang luas, salah satunya berhubungan baik dengan penyanyi ternama Indonesia Dewi Gita. Didaulat sebagai penyanyi untuk mengisi karyanya, Dewi Gita dengan senang hati dapat kembali berkontribusi pada karya dosen tercintanya sehingga memberikan pesan yang sangat menginspirasi.
“Pesannya untuk Prof. Endang, jangan patah semangat, jangan merasa nanti sudah pensiun atau berumur terus jadi berhenti. Justru disaat pensiun itulah biasanya karya-karya akan terus berlimpah, akan terus adanya kreativitas tinggi. Terus berkarya, terus menjadi inspirasi buat kami perempuan, buat seniwati khususnya Jawa Barat, saya intinya selalu support”, kata Dewi.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk terus berkarya dan melestarikan budaya bangsa. Pertunjukan “Ki Lengser Ringkang Gumawang” menjadi bukti bahwa budaya tradisional tidak hanya dapat dinikmati, tetapi juga menjadi sumber inspirasi yang tak pernah habis bagi para seniman, khususnya seniman perempuan.
Booklet Pertunjukan Karesmen Ki Lengser Ringkang Gumawang dapat dilihat di SINI
Salam Seni dan Budaya!
ISBI Bandung
Centre of Creativity