Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung ikut serta pada Pameran Seni Visual bertajuk Rakta Mahardika Rupa “Merdeka Cipta Daulat Bangsa” yang merupakan upaya mengenalkan cipta karya 9 perguruan tinggi seni di Indonesia yang tergabung pada Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI) yaitu: ISBI Bandung, ISBI Aceh, ISI Padang Panjang, Institut Kesenian Jakarta, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, STKW Surabaya, ISI Denpasar, Bali, dan ISBI Tanah Papua. Karya yang ditunjukkan pada pameran ini adalah kreasi para dosen dan mahasiswa dalam memperingati Hari Pahlawan ke-78 tanggal 10 November 2023.
Pameran yang diresmikan oleh Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D di Lobi Gedung D Kemendikbudristek pada hari Jumat, 10 November 2023 pukul 10.00 WIB ini merupakan persembahan dari Ditjen Diktiristek bersama BKS-PTSI. Di momen ini, seluruh Pimpinan Perguruan Tinggi Seni Indonesia dan Plt. Ses. Ditjen Diktiristek menandatangani Prasasti Pameran Bersama BKS-PTSI dan Ditjen Diktiristek.
“Bentuk kepahlawanan dibaca tidak hanya sebagai pahlawan Bangsa dalam meraih kemerdekaan tetapi juga pahlawan yang memperjuangkan kehidupan. Pahlawan dalam bentuk perjuangan dalam kinerja menghadapi Indonesia Emas Tahun 2045. Setiap individu memiliki tanggung jawab dalam mempertahankan kehidupan, termasuk melalui karya seni budaya”, ungkap Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum. saat menghadiri peresmian pembukaan pameran tersebut.
Beliau juga menyebutkan bahwa pameran ini dapat dijadikan sebagai sarana promosi Kemendikbudristek dimana karya seni berpeluang dalam pemajuan seni budaya. Daya saing seni budaya merupakan asset bangsa dan menjadi bagian dari perjuangan menuju Indonesia Emas.
Pameran yang terbuka untuk umum selama hari dan jam kerja ini memanfaatkan berbagai ruang yang ada di Gedung D Kemendikbudristek. Mulai dari lobi hingga koridor dan ruangan yang ada di lantai 3, 5, 6, 8, 9, 10, dan 18. Hal ini bertujuan agar karya seni bisa langsung dinikmati oleh masyarakat secara luas terutama tamu-tamu Kemendikbudristek yang dating dari berbagai daerah. Pegawai Kemendikbudristek sendiri menganggap ini semacam terapi dari rutinitas pekerjaan mereka seharihari. Pameran ini akan berlangsung selama 2 bulan ke depan dari 10 November 2023 hingga 10 Januari 2024 dan akan terus berlanjut setiap 2 bulan berikutnya dengan tema yang diperbaharui. Kegiatan 2 bulan-an ini secara berkelanjutan, dapat meningkatkan rekognisi dosen dan mahasiswa berpameran di tingkat nasional.
“Semoga melalui pameran ini menjadikan perguruan tinggi seni dapat berkiprah lebih luas dengan jejaring yang semakin terbuka di ruang publik baru, seperti perkantoran. Selamat dan sukses untuk seluruh perguruan tinggi seni yang tergabung dalam BKS-PTSI,”ucap Rektor ISBI Bandung setelah selesai melihat seluruh karya.
Pada pameran ini ISBI Bandung menunjukkan tiga karya artwear, empat karya fotografi, satu karya seni lukis, dan satu karya ilustrasi digital. Sembilan karya seni ini merupakan karya mahasiswa dan dosen dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ISBI Bandung. Karya-karya ini dipamerkan di beberapa lokasi yakni lobi dan koridor serta ruangan yang ada di lantai 10 dan 18 gedung D.
Prilla Nur Fadilah dan Rosika (mahasiswa jurusan tata rias dan busana) menampilkan karya art wear hasil dari Praktik Kerja Profesi yang mereka lakukan di Three Minutes Studio Bandung. Keduanya menempatkan kekayaan alam Indonesia sebagai titik pijak ekplorasi gagasannya, yakni logam. Prilla mengekplorasi warna emas ke dalam artwear bertajuk “Shiny Gold Metal Plate”, sedangkan Rosika mengolah warna perak ke dalam karyanya yang bertajuk “Dazzling Silver”.
Sementara itu Suharno, Nadia, dan Annisa (dosen jurusan tata rias dan busana) berkolaborasi menampilkan karya artwear bertajuk “De Fondre”. Karya ini terinspirasi dari kekayaan artefak budaya Cirebon, yakni Prabangsa yang merupakan hewan mitologi mewujud pada Kereta Singabarong Keraton Kasepuhan Cirebon.
Karya lain yang disajikan adalah foto tentang fesyen yang dihasilkan oleh fotografer sekaligus desainer, yakni Nazla Aisy Uthaq, Nuri Muslimawati, Noviani Putri Andriana, dan Fikri Haikal (mahasiswa jurusan tata rias dan busana). Karya mereka ini menunjukkan sisi kompetensi lain yang seharusnya dimiliki oleh seorang desainer. Hal ini dikarenakan sudut pandang seorang fotografer belum tentu sejiwa dengan mata hati desainer dalam melihat objek fesyen.
Karya dua dimensi lain yang dipamerkan adalah ilustrasi digital “Fournameny Girl” karya Haidarsyah Dwi Albahi (dosen jurusan tata rias dan busana) dan lukisan “Natural Deep” karya Teten Rohendi (dosen jurusan seni rupa murni). Haidar terinspirasi dari ketajaman mata kaum hawa dalam konteks masyarakat Bali yang penuh misteri, sedangkan Teten lebih mengeksplorasi pewarna alam sebagai preferensi artistik dan bahasa ungkap di atas kanvas.
Keseluruhan karya yang ditampilkan oleh ISBI Bandung memang memiliki sumber gagasan kreatif yang berbeda. Namun pada hakikatnya memiliki keterjalinan spirit, yakni mengangkat potensi kekayaan negeri ke dalam karya seni dengan cita rasa kekinian namun tetap berpijak pada nilai-nilai budaya tradisional.
Sebagai bagian dari pameran yang memaknai peringatan Hari Pahlawan sebagai momen bersejarah untuk mengingatkan perjuangan merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia, karya-karya yang disajikan ini setidaknya memberikan pemahaman bahwa esensi merayakan Hari Pahlawan adalah refleksi diri, sejauh mana bakti pada negeri ini melalui karya seni.
Salam Seni dan Budaya!!
#ISBIBandung #PameranSeniVisual
#CentreofCreativityBasedonCulturalZone
#KampusMerdeka #MerdekaBelajar