Halo, pejuang Seni dan Budaya!!
Kamis Manis, waktunya #Kamis_Penelitian
Kamis ini, kita akan membahas jurnal berjudul “Komodifikasi Tradisi Sawer Dalam Adat Pernikahan Sunda di Kota Bandung (Studi Pada Padepokan Guruminda)” oleh Herlita Trianingsih, Dr. Cahya, S.Sen., M.Hum, Dr. Imam Setyobudi, S.Sos., M.Hum Jurusan Antropologi Budaya, Fakultas Budaya dan Media ISBI Bandung.
Upacara pernikahan adat Sunda lazim dikenal sebagai Upacara Nikahkeun (dalam bahasa Sunda halus) atau Ngawinkeun (dalam bahasa Sunda kasar), berarti mengawinkan atau menikahkan. Dalam suku Sunda, upacara adat pernikahan terklasifikasikan menjadi tiga, yaitu sebelum akad nikah (preluminal), akad nikah (luminal) dan setelah akad nikah (postluminal). Setiap simbol pada rangkaian pernikahan tersebut mempunyai makna. Dalam upacara adat pernikahan, terdapat serangkaian acara yang saling berkaitan. Rangkaian acara pernikahan adat Sunda salah satunya yaitu tradisi sawer yang menjadi suatu rangkaian acara yang tidak bisa dipisahkan. Selain itu, tradisi sawer pada umumnya menembangkan syair sawer. Syair sawer mengandung nilai-nilai kearifan lokal budaya Sunda yang mengajarkan nilai etika, memiliki nilai kerohanian, pun sebagai wawasan kesusastraan Sunda, yang bisa berfungsi menjadi bagian dari edukasi.
Baca penelitian selengkapnya melalui website https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/etnika
Salam Seni dan Budaya!!
#ISBIBandung #FMBISBIBandung #JurusanAntropologiBudaya
#TradisiSawer #AdatPernikahanSunda #PadepokanGuruminda
#CentreofCreativity #kampusmerdeka #merdekabelajar