Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung secara resmi mengukuhkan 341 wisudawan dan wisudawati dalam Upacara Wisuda Periode Gasal Tahun 2025 pada Sabtu, 11 Oktober 2025 yang berlangsung di Ballroom Malibu Dome Convention Hall, Hotel Grand Pasundan, Bandung. Prosesi ini menjadi momen penting bagi para lulusan untuk menandai berakhirnya masa studi sekaligus awal perjalanan baru sebagai alumni ISBI Bandung.
Kegiatan wisuda dibuka dengan prosesi senat akademik, diiringi lagu Gaudeamus Igitur, serta penampilan tari pembuka “Caruban Sari” yang menggambarkan kekayaan budaya Jawa Barat. Acara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Rektor ISBI Bandung Nomor 3696/IT8/HK.02/2025 tentang penetapan wisudawan dan wisudawati periode semester ganjil tahun akademik 2025/2026 untuk program Diploma, Sarjana Terapan, Sarjana, dan Magister.
Sebanyak 341 wisudawan dan wisudawati dari berbagai program studi resmi dikukuhkan sebagai lulusan ISBI Bandung, dengan rincian lulusan sebagai berikut:
1. Fakultas Seni Pertunjukan
2. Fakultas Seni Rupa dan Desain
3. Fakultas Budaya dan Media
4. Pascasarjana
Dari total 341 lulusan, 236 orang meraih predikat “Dengan Pujian”, 103 orang “Sangat Memuaskan”, dan 2 orang “Memuaskan”. Dani Maulana, mahasiswa Program Studi Tata Rias dan Busana, meraih IPK tertinggi 3,96 sekaligus menjadi lulusan terbaik ISBI Bandung tahun ini.
Dalam sambutannya, Dani Maulana menyampaikan rasa syukur dan haru atas pencapaian seluruh wisudawan. Ia menegaskan bahwa gelar yang diraih bukan sekadar simbol akademik, melainkan amanah untuk membuktikan kemampuan dan dedikasi di dunia nyata. “Wisuda bukan hanya tentang toga dan ijazah, tetapi tentang tanggung jawab untuk terus berkarya dan menjadikan ilmu yang kita peroleh bermanfaat bagi masyarakat. Kami siap menembus rimba seni yang penuh tantangan dengan membawa panji kehormatan ISBI Bandung,” ungkap Dani.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan ISBI Bandung atas dedikasi dan bimbingan yang diberikan, serta berpesan agar para lulusan terus berinovasi dengan tetap berpegang pada nilai-nilai budaya. “Jadilah perias yang melestarikan pakem sekaligus menciptakan tren baru. Jadilah perancang busana yang mengangkat kain dan budaya lokal ke panggung global,” tambahnya.
Pandangan tersebut selaras dengan pesan yang juga disampaikan oleh Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum., saat memberikan pidato wisuda. Beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh wisudawan serta orang tua yang telah mempercayakan pendidikan putra-putrinya di ISBI Bandung. Ia menekankan bahwa ilmu yang diperoleh selama di kampus merupakan bekal awal untuk berkarya di tengah masyarakat.
“Wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Dengan dasar seni dan budaya, para lulusan dapat menjadi agen perubahan dalam pemajuan kebudayaan dan industri kreatif nasional,” ujar Rektor dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Rektor mengajak para lulusan untuk memanfaatkan peluang di era digital dengan tetap berakar pada nilai-nilai budaya. Ia juga memperkenalkan program “ISBI Ngajomantara” serta portal ensiklopedia seni pertunjukan Jawa Barat, yang akan menjadi wadah bagi sivitas akademika dan alumni dalam mengembangkan potensi seni dan budaya daerah.
Pelaksanaan wisuda juga diwarnai dengan janji alumni yang dipimpin oleh Aulia Nur Afifah dari Program Studi Antropologi Budaya, serta penampilan paduan suara Gita Suara yang membawakan lagu “Indonesia Raya”, “Hymne ISBI Bandung”, dan “Bagimu Negeri”. Prosesi ditutup dengan doa bersama dan mars ISBI Bandung yang mengiringi keluarnya senat akademik dari ruang upacara.
Melalui momentum ini, ISBI Bandung menegaskan komitmennya untuk terus mencetak lulusan kreatif, adaptif, dan berdaya saing global, sejalan dengan visi lembaga sebagai perguruan tinggi seni budaya yang mengusung semangat ISBI Bandung Ngajomantara — menuju kejayaan seni dan budaya Indonesia di kancah dunia.
Salam Seni dan Budaya!
ISBI Bandung
Centre of Creativity























