ISBI BANDUNG MENJADI PERWAKILAN INDONESIA PADA CHINA – ASEAN ARTS BIENNIAL DI GUANGXI ARTS UNIVERSITY, NANNING – CHINA

ISBI BANDUNG MENJADI PERWAKILAN INDONESIA PADA CHINA – ASEAN ARTS BIENNIAL DI GUANGXI ARTS UNIVERSITY, NANNING – CHINA

ISBI Bandung ikut serta pada acara China-ASEAN Art Biennial yang diselenggarakan di Guangxi Arts Museum, Guangxi Arts University, Nanning, Guangxi, Cina. Keikutsertaan ISBI Bandung diwakili oleh tim pameran seni rupa yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi dan Kerja Sama ISBI Bandung Dr. Supriatna, S.Sn., M.Sn bersama Wakil Direktur Pascasarjana Dr. Zaini Alif, S.Sn., M.Ds dan Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Seni Rupa Dan Desain (FSRD) Dr. Gustiyan Rachmadi, S.Sn., M.Sn.

“Keikutsertaan ISBI Bandung berpameran seni lukis pada China-ASEAN Art Biennale 2023, merupakan undangan langsung dari Guangxi Arts University. Bagi saya undangan tersebut merupakan suatu kehormatan besar, dalam hal ini saya dapat berbagi pengalaman seni dan budaya dari bangsa yang berbeda-beda. Dengan itu pula ISBI Bandung yang diwakilkan oleh saya, Pak Zaini dan Pak Gustiyan dapat memperluas persaudaraan antar seniman dan budayawan Cina dengan negara-negara ASEAN,” ujar Dr. Supriatna yang akrab dipanggil Pak Pri.

 

Pameran China-Asean Art Biennale 2023 ini merupakan pameran yang untuk pertama kalinya diselenggarakan dan dimulai dilaksanakan di Guangxi Arts Museum. Pameran ini ke depannya diharapkan menjadi acara annual secara berkala. Pameran yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 17 – 19 September 2023 ini berjalan sukses dan mampu menyedot banyak perhatian pengunjung yang mengapresiasi setiap karya seni yang dipajang.

“Pameran ini merupakan kesempatan baik bagi ISBI Bandung dalam memperkenalkan capaian estetik kekaryaan yang dihasilkan, sekaligus penyemangat dalam mengembangkan potensi yang dimiliki kepada dunia yang lebih luas. Dalam arti ISBI Bandung dapat menyebarkan kebaikan budi melalui seni serta menjadi setitik penerang seni budaya yang dimiliki, bagi China dan ASEAN maupun lebih luas lagi,” imbuh Pak Pri.

Beliau juga menyebutkan bahwa dari kesuksesan acara tersebut, tim pameran seni rupa ISBI Bandung akan belajar banyak dan mendapatkan pengalaman yang sangat berkesan. Harapannya semoga sekecil apapun yang tim ISBI Bandung persembahkan dapat membawa nama baik ISBI Bandung di kancah internasional.

 

Menurut Dr. Zaini, dengan hadirnya ISBI Bandung pada acara ini akan membuka jalan lebih luas untuk ISBI Bandung dalam menjalankan berbagai kerja sama dengan Guangxi Arts University termasuk kerja sama antar Pascasarjana dari kedua pihak.

“Pada bulan November akhir nanti, Alhamdulillah Prof. Chu salah satu profesor Guangxi Arts University akan datang ke ISBI Bandung dan menjadi narasumber seminar internasional pascasarjana,“ ujarnya.

Beliau juga menambahkan bahwa salah satu alasan ISBI Bandung memiliki peluang besar menjalin berbagai kerja sama dengan Guangxi Arts University adalah dikarenakan Guangxi Arts University sendiri memfokuskan pengkajian pada berbagai alat musik Sunda dan ISBI Bandung merupakan perguruan tinggi seni di Jawa Barat yang banyak mempelajari dan mengkaji alat musik sunda.

Bagi Dr. Gustiyan sendiri acara pameran Biennial yang pertama ini terselenggara dengan luar biasa dan menarik banyak pengunjung dari berbagai kalangan.

“Acara China-ASEAN Art Biennial merupakan acara Biennial pertama yang spektakuler menurut saya, karena begitu banyak pengunjung, dan antusias mereka untuk melihat karya seni rupa luar biasa. Baik dari kalangan akademis, anak-anak muda, dan masyarakat umum. Pameran seperti ini, mudah-mudahan bisa berlangsung lagi di masa yg akan dating,” ungkap Dr. Gustiyan.

Pameran ini menampilkan lebih dari 200 karya perwakilan dari lebih dari 190 seniman ternama yang berasal dari Tiongkok dan negara-negara ASEAN. Dengan mengusung tema “Integrasi dan Koeksistensi”, pameran ini mencakup beragam bentuk seni, antara lain: lukisan Tiongkok, lukisan cat minyak, cat air, patung, dan seni grafis. Pameran ini diselenggarakan dengan tujuan sebagai platform yang bercerita dan berdialog antara Tiongkok dan ASEAN menggunakan seni sebagai media untuk memupuk persahabatan. Pameran ini juga menjadi wadah yang memfasilitasi pertukaran dan kolaborasi budaya dan seni antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN yang mewujudkan semangat perdamaian, kerja sama, inklusivitas, dan keterbukaan serta saling belajar satu sama lain. 

#ISBIBandung #AseanArtBiennalChina #GuangxiArtsUniversity
#CentreofCreativityBasedonEmpoweringCulturalZone
#KampusMerdeka #MerdekaBelajar

Facebook
YouTube
Instagram