Penanaman Pohon Induk di Lahan Kampus 2 Cikamuning Oleh Rektor dan Kepala Biro ISBI Bandung

Penanaman Pohon Induk di Lahan Kampus 2 Cikamuning Oleh Rektor dan Kepala Biro ISBI Bandung

Setiap tahun, pada tanggal 22 April, masyarakat di seluruh dunia memperingatinya sebagai Hari Bumi Internasional sebagai bentuk kesadaran akan pentingnya menjaga planet ini. Di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan, upaya untuk melestarikan alam semakin mendesak. Di tengah kesadaran ini, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung melaksanakan penanaman pohon dan program kampus hijau sebagai langkah nyata dalam memperingati Hari Bumi Internasional di dua tempat yang berbeda yakni di kawasan Cikamuning, desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat dan di jalan Buah Batu Nomor 212, Cijagra, Lengkong Kota Bandung.

Penanaman pohon dilakukan secara simbolis oleh Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sn., M.Hum bersama Kepala Biro Akademik dan Umum Dede Priana, S.Sn., M.Si. beserta Tim Akselerasi Pengembangan pada hari Rabu pagi pukul 09.00 WIB (24/04/2024) di Kawasan Cikamuning yang akan dijadikan sebagai Kampus II ISBI Bandung. Pada kesempatan ini Rektor ISBI Bandung menanam 3 jenis pohon yang memiliki filosofi Masyarakat Sunda yakni Pohon Hanjuang Hejo yang merupakan sebuah pohon yang diartikan untuk tolak bala dan pemelihara kehidupan serta mengundang keberkahan, kemudian Pohon Kamuning yang menunjukkan komitmen ISBI Bandung yang menjunjung dan menghargai kearifan local kawasan  Cikamuning, dan Pohon Samolo yang dekat dengan Pantun Katuangan Prabu Siliwangi, yang melambangkan lahirnya sebuah harapan ISBI Bandung Cikamuning menjadi Puseur Mandalawangi untuk memberikan keharuman (silih wawangi). Total bibit pohon yang ditanam pada momen ini sebanyak 21 bibit. Disamping itu Rektor ISBI Bandung juga melakukan kegiatan bersama dengan Masyarakat Cikamuning dari Ketua RT/RW hingga perangkat desa Bojongkoneng lainnya.

Selesai dari penanaman pohon di Kawasan Cikamuning, Rektor ISBI Bandung meresmikan program Kampus Hijau di Kampus I ISBI Bandung. Kegiatan ini terlaksana atas inisiasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala Arga Wilis Bersama Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang bertema “Kenali, Lindungi”. Rektor ISBI Bandung memberikan dukungan penuh atas inisiasi para mahasiswa tersebut. Beliau menggarisbawahi fungsi ekologi kampus I ISBI Bandung adalah sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang menjadi paru-paru wilayah Buah Batu. Harapannya, dalam jangka panjang, program integrasi RTH di wilayah Buah Batu selain dapat memperluas ruang hijau, juga dapat memperluas habitat hidup satwa yang hidup di sekitar kawasan Kampus.

Selain itu, Rektor ISBI Bandung juga menjelaskan bahwa hubungan nilai-nilai kasundaan dengan pohon-pohon yang ada di ISBI Bandung memiliki makna yang penting untuk dijaga dan dilestarikan, dan keberadaan hubungan tersebut erat kaitannya dengan eksistensi ISBI Bandung sebagai kampus seni yang berbasis kebudayaan.

Beliau juga menjelaskan bahwa pohon-pohon yang ada di ISBI Bandung memiliki makna yang penting yang berhubungan dengan nilai-nilai kasundaan yang sangat perlu untuk dijaga dan dilestarikan. Keberadaan hubungan tersebut erat kaitannya dengan eksistensi ISBI Bandung sebagai kampus seni yang berbasis seni dan kebudayaan.

Adapun rangkaian dari kegiatan ini adalah pendataan pohon yang di kampus, konservasi ruang terbuka hijau kampus I sebagai paru-paru wilayah Buah Batu dan Kota Bandung, serta corridor forest yang menjadi inisiasi integrasi RTH di kawasan kampus I dan kawasan lainnya di sekitar Buah Batu.

Pucuk (Ketua) Mapala Arga Wilis Pajar Fauzi S. mengungkapkan program ini diselenggarkan untuk menumbuhkan kecintaaan Masyarakat ISBI Bandung akan lingkingan sekitar terutama pada pohon-pohon dan tumbuhan yang memiliki nilai-nilai ekologi dan budaya. Oleh karena itu, pendataan nama-nama pohon kampus di Kampus ISBI Bandung tidak hanya dari dimensi ekologi dengan nama latin, akan tetapi juga menampilkan nama lokal (Sunda) beserta cerita, dan catatan unik secara kultural di setiap pohon-pohon yang ada, mulai dari mitologi, hingga larangan- larangan yang melekat pada pohon-pohon tersebut.

Dengan dilaksanakannya penanaman pohon dan program kampus hijau ini menunjukkan begitu pentingnya peran lembaga pendidikan dalam membentuk generasi yang peduli lingkungan dan bertanggung jawab terhadap masa depan planet ini. Namun, upaya untuk menjaga bumi tidak boleh berhenti pada Hari Bumi saja. Setiap individu, lembaga, dan pemerintah perlu terus berkomitmen untuk melindungi dan melestarikan lingkungan, tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang. Semoga gerakan penanaman pohon yang dilakukan oleh ISBI Bandung menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berbuat lebih banyak lagi demi bumi kita yang tercinta.

Facebook
YouTube
Instagram