Studium Generale ISBI Bandung: dari “Petualangan Sherina”, Derby Romero Berpetualang ke ISBI Bandung

Studium Generale ISBI Bandung: dari “Petualangan Sherina”, Derby Romero Berpetualang ke ISBI Bandung


12

Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung melaksanakan Studium Generale atau kuliah umum pada penutupan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2024/2025 pada hari Kamis (29/08/24), bertempat di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung, pukul 08.00 s.d 12.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh 603 mahasiswa baru yang diterima dari jalur SNBP, SNBT, SMMPTN-Barat, dan PMB Mandiri ISBI Bandung. Studium Generale merupakan kuliah pertama bagi para mahasiswa baru yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Bapak Indra Ridwan, S.Sos., M.Sn., M.A., Ph. Dihadiri pula oleh Dekan Fakultas Budaya dan Media Dr. Cahya, S.Sen., M.Sn:, Kepala LP3M Dr. Deni Yana, S.Sn., M.Sn; Kepala LP2M Ibu Neneng Yanti Khozanatu Lahpan, S.Ag., M.Hum., Ph.D; Ketua Jurusan Seni Tari Ibu Ai Mulyani, S.Sn., M.Si; Koordinator Program Studi Seni Tari Ibu Lia Amelia, S.Sen., M.Sn;  dan Koordinator Program Studi Tari Sunda Ibu Eti Mulyati, S.Sen., M.Si. 


Studium Generale tahun ini mengangkat tema “Karir di Industri Seni dan Budaya Perspektif dan Pengalaman Praktis”. Ada yang berbeda pada kegiatan kali ini. Pasalnya, pihak kampus menghadirkan narasumber spesial yang punya pengalaman dan kapasitas di bidang industri entertainment, yakni Martua Rumero Derby Nainggolan atau yang lebih akrab dikenal sebagai Derby Romero. Sejak pagi, Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung sudah dipadati oleh seluruh mahasiswa baru yang antusias menyambut kedatangan Derby Romero. 


Dalam sambutannya, Bapak Indra Ridwan menyampaikan bahwa artis serba bisa Derby Romero berkesempatan hadir di hadapan mahasiswa baru, diharapkan dapat memberikan wawasan agar ilmu di dalam kampus dapat aplikatif di luar.

“Derby ini kan penyanyi, produser, serta aktor perfilman. Diharapkan dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa agar ilmu di dalam kampus dapat aplikatif di luar, sehingga mereka tahu lingkungan luar seperti apa,” kata Pak Indra.

Metoda Studium Generale pun dibuat berbeda dengan dialog dua arah. Neesa Aristi Winarti, mahasiswi semester 5 Jurusan Televisi dan Film, Fakultas Budaya dan Media, ISBI Bandung mendapatkan kesempatan menjadi moderator. Para mahasiswa begitu bersemangat mendengarkan sharing ilmu dari Derby yang memberikan motivasi dan pengalamannya di industri entertainment yang penuh tantangan. Studium Generale dikemas secara santai dan sarat dengan diskusi. Derby terkenal sebagai penyanyi, aktor, sutradara juga produser, mengajak mahasiswa ISBI Bandung yang notabene di bidang seni dan budaya harus berani mencoba tantangan baru serta jangan takut untuk gagal.

“Kalau sudah berani, apapun yang akan kita lakukan pasti bisa. Seperti berani ikhlas, berani mencoba, dan berani gagal. Semua berawal dari berani,” kata Derby.


Hingga saat ini Derby sudah menggarap 4 film yang diproduksi oleh Production House miliknya. Ia pun mengungkapkan faktor keberanian membuat karya seni harus tertanam, dengan tujuan membuat karya seni film harus dapat dinikmati oleh penonton. Kita harus percaya pada apa yang kita dikerjakan.

“Saya membuat karya dengan modal nekat. Karena saya percaya, apa yang dikerjakan dan saya suka akan hal tersebut. Sekarang saya mengenalkan film terbaru Home Sweet Loan, diambil dari novel karya Almira Bastari, sutradara Sabrina, produser Chris Imanuel, produksi Visinema. Saya sebagai salah satu pemeran filmnya,” ucapnya.

Derby pun mengungkapkan prosesnya sampai bisa seperti sekarang. Selain menjadi aktor dan penyanyi, kini ia merambah menjadi sutradara dan produser yang merupakan cita-citanya sejak lama. Pada kesempatan ini, Derby memberikan tips agar bisa meraih sukses khususnya di industri film dan juga memiliki keyakinan jangan pernah berhenti untuk belajar. Di samping itu, mahasiswa diharapkan harus bisa menerima informasi baru, jangan pernah puas terhadap apa yang sudah dicapai, dan tidak pelit berbagi ilmu.

“Aku berkali-kali mengingatkan kepada teman-teman mahasiswa, jangan pernah berhenti belajar, harus mau menerima input baru. Jangan pernah puas, berbagi ilmu itu yang penting,” kata Derby.

Selain mendapatkan ilmu dari narasumber, mahasiswa sangat aktif di sesi tanya jawab. Bahkan tidak sedikit yang berswafoto dengan Derby setelah melontarkan pertanyaan. Diskusi berlangsung sangat hangat dan ceria.

Ketua Pelaksana Studium Generale ISBI Bandung, Bapak Sidik Suripto, S.Pd., M.M.Pd mengatakan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan konsep yang telah dibuat.

“Alhamdulillah semua berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Kegiatan sesuai dengan rencana yakni konsep acara talkshow semi formal. Yang terpenting adalah materi tersampaikan dengan baik. Dikarenakan pembicara dari kalangan praktisi dunia industri entertainment, secara tidak sadar peserta menangkap materi tanpa harus merasa tegang dan suasana yang terlalu formal,” ujarnya.

Beliau tak menyangka respon mahasiswa melebihi ekspektasi. Terlihat dari respon mahasiswa yang positif dan sangat aktif. Bahkan materi tersampaikan dengan baik, terbukti dengan adanya mahasiswa yang dapat me-resume cukup lengkap materi yang telah disampaikan oleh narasumber. Beliau menambahkan bahwa pemilihan narasumber yang berbeda merupakan tantangan tersendiri dari yang sebelumnya biasa dilakukan.

“Kami mencoba beberapa pendekatan dalam penggalian ilmu. Biasanya kami mengambil ilmu dari ahli dan itu sudah sering dilakukan. Pada kans kali ini, kita mencoba mengambil ilmu dari praktisi yang berada di dunia industri seni dan budaya. Kita mencoba melihat sesuatu dari perspektif pelaku yang nantinya ada inside ke mahasiswa. Kita mencoba menghubungkan dunia kampus yang katanya idealita dengan dunia sebenarnya (realita). Sehingga idealita dengan realita bisa dipadupadankan,” sambungnya. 

Pak Sidik berharap dengan menghadirkan narasumber yang berbeda, para mahasiswa dapat belajar dari sisi praktisi dan dari hal-hal yang benar-benar terjadi di dunia yang akan mereka hadapi kedepannya.

“Diharapkan mahasiswa bisa memandang sesuatu secara holisme. Tidak hanya menimba ilmu di kampus secara tataran idealis, namun juga bisa memandang dunia di luar kampus, melihat sesuatu dengan kekinian dan kedisinian. Mahasiswa tidak serta merta belajar keilmuan yang sifatnya textbook saja. Akan tetapi juga belajar dari sisi praktisi, dan dari hal-hal yang benar-benar terjadi di dunia yang akan mereka hadapi kedepannya,” pungkasnya.

Salam Seni dan Budaya!

ISBI Bandung
Centre of Creativity

Facebook
YouTube
Instagram