Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung kembali merayakan perhelatan akbar tahunan yakni Dies Natalis pada hari Sabtu, bertempat di Kampus ISBI Bandung (05/10/2024). Tahun ini, ISBI Bandung merayakan Dies Natalis ke-56 dengan tema “Inovasi, Teknologi, dan Transformasi Seni Budaya: Menguatkan Peran ISBI Bandung Sebagai Agen Pemajuan Kebudayaan”. Perhelatan digelar di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung yang dihadiri oleh seluruh civitas academica ISBI Bandung, serta tamu undangan.
Sebagai tuan rumah, ISBI Bandung menyambut para tamu undangan dengan persembahan kesenian Teater Wayang Tavip yang bertajuk “Inovasi Seni Wayang Tavip Sebagai Media Pembelajaran Muhadhoroh di Pondok Pesantren Fathul Huda Bojongkaso”. Karya tersebut disajikan oleh Sanggar Seni Wayang Tavip Fatul Huda (WAFDA) yang merupakan bentuk penelitian program Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ISBI Bandung. Dalam perhelatan Dies Natalis kali ini, pembukaan Sidang Terbuka Senat Akademik dipimpin langsung oleh ketua Senat Akademik ISBI Bandung, Prof. Dr. Anis Sujana, SST. M.Hum dengan melakukan seremonial ketuk palu. Para tamu undangan disuguhkan dengan persembahan tari Jagra Soetama karya Bapak Edi Mulyana, S.Sen., M.Sn, penata musik Dr. Lili Suparli, S.Sn., M.Sn, dan penata busana Bapak Joni Permana, S.Sn., M.Sn (almarhum) dengan sinopsis “Kewaspadaan, keutamaan, mawas diri, untuk menyongsong tatanan kehidupan masa depan yang lebih baik”.
Dalam sambutannya Rekor ISBI Bandung menyampaikan perkembangan ISBI Bandung merupakan kinerja yang sangat luar biasa.
“Sejarah telah membuktikan bahwa perjuangan demi perjuangan dilalui untuk menjadikan ISBI seperti sekarang ini. Jasa-jasa para pendahulu yang telah merintis, menjadikan, mengembangkan dan mengokohkan ISBI Bandung merupakan kinerja luar biasa dengan jasa tak terhingga. Semoga Allah menjadikan amal kebaikan bagi para pendahulu kami”. ujarnya.
Orasi ilmiah disampaikan secara hibrid oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Bapak Hilmar Farid, S.A., M.A., Ph.D dengan tema “Memajukan Ekosistem Pendidikan Tinggi Seni”. Pada kesempatan yang sama pula, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Komisi X, sekaligus Dewan Penyantun ISBI Bandung, Bapak Kawendra Lukistian, S.E., M.Sn memberikan paparan mengenai “Ekonomi Kreatif Berbasis Kebudayaan: Mengubah Warisan Nenek Moyang Menjadi Masa Depan Indonesia”.
Pada momentum Dies Natalis ke-56 ini, ISBI Bandung dengan bangga memberikan penghargaan kepada 98 Mahasiswa berprestasi yang telah bersaing di tingkat Provinsi, Nasional, maupun Internasional. Penghargaan diberikan secara langsung oleh Rektor, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama ISBI Bandung.
Berikut nama-nama mahasiswa berprestasi tahun 2024 dapat dilihat di SINI
Penghargaan diberikan pula kepada Purnabakti ISBI Bandung tahun 2024 yang diserahkan secara langsung oleh Rektor dan Ketua Senat Akademik.
Berikut nama-nama Purnabakti ISBI Bandung tahun 2024 dapat dilihat di SINI
Kemeriahan menyelimuti perhelatan Dies Natalis ke-56 ISBI Bandung dengan menyelenggarakan perlombaan nasi tumpeng hias yang diikuti oleh civitas academica ISBI Bandung. Pemenang lomba tumpeng tersebut akan menjadi simbol pada seremonial potong tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur Dies Natalis ke-56 ISBI Bandung.
Tak mau kalah, Dharma Wanita ISBI Bandung ikut memeriahkan rangkaian Dies Natalis dengan mempersembahkan pertunjukan alat musik Angklung dengan membawakan 3 buah lagu yakni Neng Geulis; Ojo Dibandingke (Solis: Iin Mulyani); dan Yang Penting Happy.
Kegiatan semakin meriah dengan pertunjukan kesenian Sisingaan dari Sadulur Grup. Pimpinan ISBI Bandung menaiki sisingaan sambil dikelilingi antusias dari civitas academica yang menari bersama memenuhi halaman lapangan parkir ISBI Bandung. Rangkaian Dies Natalis ditutup dengan makan siang bersama diiringi oleh pertunjukan gamelan baru yang diberi nama “Kyai Basundara”. Gamelan tersebut baru didatangkan langsung dari Yogyakarta ke ISBI Bandung dan merupakan satu-satunya gamelan multilaras di dunia, dengan konsep laras gamelan Ki Pembayun yang legendaris karya R. Mahjar Angga Kosoemadinata.
Dies Natalis ke-56 ISBI Bandung kali ini, diharapkan dapat menjadi wadah keluarga besar ISBI Bandung untuk menjalin silaturahmi antar civitas academica. Dengan tagline “Ngajomantara” diharapkan ISBI Bandung semakin bersinergi dalam bidang kebudayaan, serta menjadi agen pemajuan budaya.
Salam Seni dan Budaya!
ISBI Bandung
Centre of Creativity