ISBI Bandung- Seni adalah bahasa universal yang menghubungkan berbagai budaya dan tradisi di seluruh dunia. Kolaborasi antar perguruan tinggi seni dari berbagai negara tidak hanya memperkaya pengalaman seni, tetapi juga menciptakan ruang untuk pertukaran budaya yang mendalam. Dalam semangat ini, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dan Lasalle College of The Arts Singapura menjalin kolaborasi yang menginspirasi, menghadirkan serangkaian kegiatan dari seminar, workshop, hingga pertunjukan yang menggabungkan kekayaan seni dari dua negara yang berbeda yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung dari tanggal 23 – 25 April 2024.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh ISBI Bandung yang diwakilkan oleh Dr. Supriatna, S.Sn. M.Sn (Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi dan Kerja Sama), Dr. Ismet Ruchimat, S.Sen, M. Hum (Dekan FSP), Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen. M.Hum ,Dr. Yanti Heriyawati, S.Pd., M.Hum, dan Ai Mulyani, S.Sn., M.Si (Dosen FSP) pada sore hari di ruang Guriang II Lt. 2 Gedung Rektorat. ISBI Bandung menyatakan kegembiraannya saat kedatangan tim LASALLE College of the Arts di ISBI Bandung yakni Melissa Quek sebagai Kepala Prodi Tari & Teater, Fairuz Zahid dan Shantini sebagai Dosen bersama 12 mahasiswa LASALLE College of The Arts Singapura.
International Seminar “From Dance Education Practice Into Research”
Seminar merupakan panggung di mana gagasan-gagasan dan pengetahuan dibagi secara bebas. ISBI Bandung dan LASALLE College of The Arts memanfaatkan momen ini untuk menghadirkan narasumber dari kedua institusi yakni Melissa Quek dan Fairul Zahid dari LASALLE College of The Arts, beserta Alfiyanto (Dosen FSP. Seminar ini menjadi ruang inspirasi bagi para peserta untuk mengembangkan wawasan mereka dalam dunia seni terutama seni tari.
Workshop “From LASALLE College of The Arts”
Workshop merupakan kesempatan untuk belajar secara langsung dari para ahli. Di sini, LASALLE College of The Arts, Mellisa dan Fairul membawa para peserta pada perjalanan yang mendalam dalam proses kreatif. Ini menjadi wadah bagi para calon seniman muda untuk mengasah keterampilan mereka di bawah bimbingan mentor yang berpengalaman.
Performance: “From LASALLE College of The Arts & ISBI Bandung”
Pertunjukan menjadi puncak dari kolaborasi ini. Melalui paduan elemen-elemen seni dari Indonesia dan Singapura, ISBI Bandung dan Lasalle College of The Arts menciptakan pengalaman yang memukau bagi penonton. Karya tari yang disajikan adalah
- SPOT, karya Mughni Munggaran (ISBI Bandung)
Imajiner proses perenungan diri ketika manusia akan melakukan sesuatu. Pikiran, akal dan hati manusia berbaur saling tarik menarik antara satu dengan yang lainnya. Titik nol dimensi ini membangunkan kesadaran sebagai manusia.
Karya Pemenang Penghargaan – MASDANZA Prize (Koleksi Tari YOKOHAMA 2022)
Koreografi ini mencoba untuk meninjau status wanita Melayu saat ini di Semenanjung Malaysia dengan memeriksa dampak revivalisme Islam dan industrialisasi terhadap keluarga, kekerabatan, dan sistem pernikahan Melayu. Koreografi ini menjelaskan bagaimana reformasi agama dan otomatisasi memiliki efek yang sama dalam meningkatkan perbedaan gender, paternalisme, dan misogini, menggeser aturan bilateralitas ke arah patriarki dan secara signifikan merusak status perempuan Melayu dalam masyarakat tradisional dan modern.
- BEJAMPUNG, karya dari Fairul Zahid (LASALLE College of The Arts),
Sebuah karya yang terinspirasi dari seekor burung bernama BEJAMPUNG. Fokus pada karya ini lebih kepada karakteristik burung yang cepat, tajam dan lucu. Ini termasuk bagaimana mereka terbang, mandi, makan, berjalan, berlari, dan bereaksi terhadap suara tertentu. Burung ini sangat peka terhadap suara. Mereka dapat bereaksi dengan sangat cepat yang terkadang sangat sulit bagi pemburu burung atau musuh untuk menangkapnya, perilaku ini juga menjadi bagian dari ciri khas dalam karya ini.
- GENESIS, karya dari Fairul Zahid (LASALLE College of The Arts,
“Biarlah hakim dihakimi oleh penghakiman…”
GENESIS adalah tentang pertanyaan tentang manusia, kehidupan, dan kematian. Setiap manusia memiliki perbuatan baik dan perbuatan buruknya masing-masing. Setiap orang akan dihakimi pada hari penghakiman. Setiap hal yang kita lakukan dalam hidup kita akan disaksikan oleh “sebuah mata”. Mata itu akan menjadi saksi atas semua perbuatan yang telah kita lakukan di kehidupan sebelumnya. Tidak peduli seberapa keras kita berusaha untuk menghindari mata ini, kita tidak dapat lari dari penghakiman.
Inspirasi untuk karya ini diambil dari Alkitab dan Al-Quran dengan kalimat:
“Maka Allah melihat segala sesuatu yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan pagi pada hari yang keenam (Kejadian 1:31)”
Kolaborasi antara ISBI Bandung dan Lasalle College of The Arts bukan hanya tentang menciptakan karya-karya yang luar biasa, tetapi juga tentang membangun jembatan antara dua budaya yang berbeda. Melalui pertukaran ide, pengetahuan, dan pengalaman, kolaborasi ini tidak hanya memperkaya para seniman dan penonton, tetapi juga memperkuat hubungan antara Indonesia dan Singapura dalam bidang seni.
Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen, M.Hum menjelaskan kolaborasi yang dilakukan ini dapat meningkatkan kemampuan dalam menciptakan karya yang bermakna.
“The collaboration between ISBI Bandung and Lasalle College of the Arts will also greatly benefit the students and lecturers of both institutions. They will have the opportunity to learn and collaborate with great people in the world of arts and culture, expand their professional networks, and improve their ability to create meaningful works”, Ucap Retno.
Diakhir acara pertunjukan, para koreografer dan perwakilan talent berbincang dan berdiskusi dengan penonton seputar pertunjukan yang telah disaksikan bersama.
Seminar, workshop, dan pertunjukan yang diselenggarakan oleh ISBI Bandung dan LASALLE College of The Arts tidak hanya menjadi acara seni biasa, tetapi juga menjadi bukti nyata akan kekuatan kolaborasi lintas budaya dalam dunia seni. Dalam sebuah dunia yang semakin terhubung, kerja sama seperti ini tidak hanya penting untuk memperluas wawasan seni, tetapi juga untuk memperdalam pemahaman kita akan keberagaman dan kekayaan budaya yang ada di sekitar kita.
Salam Seni dan Budaya…