Pertunjukan “Jabang Tutuka” Hidupkan Kembali Wayang Wong di Pendopo Kota Bandung

Pertunjukan “Jabang Tutuka” Hidupkan Kembali Wayang Wong di Pendopo Kota Bandung

Seni pertunjukan tradisional kembali mendapat ruang apresiasi melalui pementasan Wayang Wong berjudul “Jabang Tutuka” di Pendopo Kota Bandung pada Sabtu, 23/8/2025 pukul 19.00 WIB. Pertunjukan ini digarap oleh tim Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung sebagai upaya melestarikan budaya Sunda sekaligus menghidupkan kembali seni Wayang Wong yang sempat meredup.

Wayang Wong sendiri sempat diadaptasi ke dalam bentuk film pada akhir tahun 2020, langkah itu ditempuh karena pandemi Covid-19 membatasi pementasan langsung. Film tersebut digarap melalui kolaborasi ISBI Bandung dengan berbagai perguruan tinggi seni di Indonesia, antara lain Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Bali. Karya tersebut menarik perhatian Wali Kota Bandung yang melihat Wayang Wong memiliki potensi besar untuk dilestarikan. Atas dorongan tersebut, ISBI Bandung menghadirkan kembali pertunjukan Wayang Wong pada tahun 2025 dengan konsep yang lebih megah.

Proses produksi Jabang Tutuka dimulai dari open recruitment pada 26 Mei–10 Juni 2025, kemudian dilanjutkan latihan intensif selama tiga bulan. Pertunjukan ini diproduksi oleh Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum., dengan Mughni Munggaran, M.Sn. sebagai Kepala Program, Penulis Naskah, sekaligus Sutradara. Koreografi di tata oleh Tyoba Armey, M.Sn., dan Deri Al Badri, M.Sn., sementara musik digarap oleh Pian Sopian, S.Sn.

Prof. Een menjelaskan bahwa pemilihan Pendopo Kota Bandung sebagai lokasi pementasan memiliki nilai historis.

“Di tempat inilah, sejak sebelum kemerdekaan hingga era 1960-an, Wayang Wong kerap dipentaskan. Menghadirkannya kembali di pendopo berarti mengulang sejarah sekaligus memperkenalkan kembali tradisi ini kepada masyarakat,” ujarnya.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting. Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum. menegaskan, “Kehadiran ISBI Bandung di sini menunjukkan peran kami sebagai agen pemajuan kebudayaan.”

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dr. Iendra Sofyan, S.T., M.Si. menambahkan, “Wayang tidak hanya menjadi bagian dari kebudayaan, tetapi juga mampu berkontribusi bagi pengembangan ekonomi kreatif melalui inovasi dan edukasi bagi masyarakat.”

Selain tokoh pemerintahan dan akademisi, hadir pula seniman senior serta perwakilan dari Belanda, Kanada, dan Jerman. Kehadiran tamu internasional ini menegaskan bahwa Wayang Wong tidak hanya relevan di tingkat lokal, tetapi juga memiliki daya tarik global.

Antusiasme penonton sangat tinggi. Sejak sore hari, masyarakat telah memadati area pendopo. Ribuan orang dari berbagai kalangan hadir, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Karena kapasitas pendopo terbatas, sebagian penonton rela berdiri untuk tetap bisa menyaksikan jalannya pertunjukan. Sorak kagum dan tepuk tangan meriah terus mengiringi setiap adegan dramatis dan koreografi megah yang ditampilkan.

Melalui Jabang Tutuka, penonton tidak hanya disuguhi hiburan, tetapi juga diajak merefleksikan filosofi perjuangan, keteguhan, dan transformasi tokoh Gatotkaca dalam perspektif budaya Sunda. Pertunjukan ini diharapkan menjadi tonggak kebangkitan Wayang Wong Priangan sekaligus memperkuat identitas budaya Jawa Barat di tingkat global.

Salam Seni dan Budaya!

ISBI Bandung
Centre of Creativity